Minggu, 19 Maret 2017

Syukur itu sederhana....??? Renungkan ini...



Renungkanlah Ini…
Kawanku… sejauh ini, selama ini. Pernahkah engkau berfikir kenapa Allah memberikan cobaan kepadamu? Kenapa Allah belum juga mengabulkan do’a-do’a mu? Mengapa Allah tidak memberikan apa yang kamu mau? Padahal Allah sangat menyayangimu (katanya begitu).
Kenyataannya, benarkah Allah menyayangi kita, ketika Allah memberikan cobaan, ketika Allah belum juga mengabulkan do’a-do’a, ketika Allah tidak memberikan apa yang kita mau?
Permasalahanya sederhana. Ketika Allah memberikan cobaan kepada kita, berarti Allah sedang menguji kesabaran kita. Ketika Allah belum mengabulkan do’a-do’a kita, berarti Allah mengingatkan kita untuk introspeksi diri. Dan ketika Allah tidak memberikan apa yang kita mau, sebenarnya Allah memberikan apa yang kita butuhkan.
Kawanku, kita terkadang tak sadar bahwa kita selalu meminta dan mengeluh kepada Allah, dan sedikit mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Padahal nikmat yang telah diberikan Allah sangatlah banyak, tak terhitung oleh angka, tak terucap oleh kata. Hanya “Subhanallah” yang mampu mewakili semuanya.
Namun, kadang kala kita hanya mengukur nikmat yang Allah berikan itu hanya dengan materi yang berlimpah, kita menganggap nikmat itu hanya kebahagiaan dunia yang hanya sementara. Kita menggangap Allah menyayangi kita ketika Allah memberikan apa yang kita mau. Kita tidak pernah berfikir bahkan mensyukuri nikmat-nikmat sederhana, seperti halnya sehat.
Bahkan ketika cobaan datang, kita marah kepada Allah, kita tidak mau menerimanya. Ketika Allah memberikan sakit kepada kita, kita mengeluh. Padahal Allah telah memberikan lebih banyak hari untuk sehat. Ketika Allah mengambil sebagian dari harta yang kita miliki, kita menangisi. Padahal ketika meninggal dunia kita takkan membawa sedikitpun harta itu ke lianglahat.
Dan ingatlah kawan, orang yang bertaqwa kepada Allah adalah orang yang merasa cukup dengan pemberian Allah walaupun sedikit. Tapi karunia Allah, rezeki dari Allah tidak dilihat dari besar kecilnya,tidak dilihat banyak sedikitnya, namun dilihat dari keberkahannya.
Sebuah pepatah mengatakan: “Ketika Allah cinta kepada seorang hamba maka Allah akan memberikan rezeki secara pas-pasan”
Lho kok pas-pasan sih, maksudnya gimana tuh? Maksudnya itu, pas mau makan ada yang dimakan, pas mau beli kebutuhan Alhamdulillah bisa beli, pas mau umroh Alhamdulillah ada uangnya.
Maka dari itu kawan, marilah kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, karena tak ada kesia-siaan ketika Allah memberikan sesuatu kepada hambanya. Pasti ada manfaat dan hikmah dibaliknya.
Dan kawan, tak mampu dibayangkan jika Allah mengurangi nikmat-nikmat itu dari diri kita. Andai ketika bernafas kita diminta untuk membayar, berapa ratus ribu yang kita habiskan hanya untuk bernafas. Dan andaikan mata ini tidak mampu melihat, kaki ini tidak mampu berjalan, telinga ini tidak bisa mendengar, mulut ini tidak mampu berbicara, dan ketika organ tubuh yang lainnya tak berfungsi dengan semestinya. Diri kita bukanlah apa-apa, dihadapan manusia terutama. 
Kawanku, mari kita renungkan bersama ketika Allah murka dan memberikan cobaan, salah siapa?
Ketika Allah menunda memberi dan mengabulkan do’a-do’a kita, salah siapa?
Ketika Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, salah siapa?
Kita saja tak mampu mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, lalu untuk apa Allah selalu menuruti kata-kata kita. Allah benar menyayangi kita, dengan cara-Nya sendiri. Mengingatkan ketika kita berbelok arah, menegur ketika kita salah langkah, memberi cobaan ketika kita selalu berbuat salah.
Allah menyayangi kita, yakinlah kawan Allah menyayangi semua hambanya, yang bertaqwa maupun yang taqwanya sederhana. Allah memberi cobaan karna Allah menyayangi kita, Allah belum juga mengabulkan do’a itu juga karna Allah menyayangi kita, dan Allah tidak memberi apa yang kita minta itu juga karna Allah menyayangi kita.
Ayolah kawan kita bersyukur “Alhamdulillah, terimakasih ya Allah atas semua nikmat yang telah Engkau berikan kepada hamba-Mu ini”
“Astaghfirullah, ampuni kami ya Allah atas segala kesalahan dan dosa yang telah kami lakukan, yang selalu meminta, mengeluh tanpa bersyukur atas nikmat-Mu”

2 komentar: